Endy Prastya, AKPER SORONG PAPUA - BARAT , Jl.Terong Aimas 2 Kelurahan Malawele, Trimakasih anda telah singgah di blog saya, mudah - mudahan dapat bermanfaat.

kumpulan askep

KONSEP DASAR HEPATITIS

A.      DEFINISI
Hepatitis adalah : suatu proses peradangan difusi  pada jaringan yang dapat disebabkan oleh  infeksi virus dan reaksi reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Haji,1999).

B.      ETIOLOGI
1.      Virus
Ø  Hepatitis A
a.      Virus hepatitis A (HAV) terdiri dari RNA berbentuk bulat, tidak berselubung dan berukuran 27nm.
b.      Ditularkan melalui jalur vekal Maupin oral, sanitasi yang jelek dengan penduduk yang padat, kontak antara manusia, dibawa oleh air dan makanan.
c.       Masa inkubasinya 15-49 hari dengan rata-rata 30 hari.
Ø  Hepatitis B
a.      Virus hepatitis B (HBV) merupakan virus yang bercangkang ganda dan memiliki ukuran 42nm.
b.      Ditularkan melalui parenteral atau melalui karier atau penderita infeksi, kontak seksual dan juga melalui jalur oral.
Penularan perinatal yaitu melalui ibu pada bayinya.
c.       Masa inkubasinya 26-160 hari, dengan rata-rata 70-80 hari.
Ø  Hepatitis C
a.      Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA kecil, terbungkus lemak yang diameternya 30-60nm.
b.      Ditularkan melalui jalur parenteral dan juga melalui hubungan seksual.
c.       Masa inkubasinya 15-60 hari dengan rata-rata 50 hari.
Ø  Hepatitis D
a.      Virus hepatitis D (HDV) merupakan virus RNA berukuran 35nm.
b.      Penularannya terutama melalui serum atau darah dan paling banyak menyerang orang yang memiliki kebiasaan memakai obat terlarang.
c.       Masa inkubasinya 15-65 hari dengan rata-rata 42 hari.
Ø  Hepatitis E
a.      Virus hepatitis E (HEV) merupakan virus RNA kecil yang berdiameter 32-36nm.
b.      Penularan virus ini melalui jalur oral, makan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
c.       Masa inkubasinya 15-65 hari, dengan rata-rata 42 hari.


2.      Alkohol
Menyebabkan alcohol hepatitis dan selanjutnya menjadi sirosis

3.      Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.

C.      MANIFESTASI KLINIS  
Penyakit ini mencakup gejala ikterus dan febris. Pembesaran hati pada awal perjalanan sirosis, hati cenderung membesar dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak.
Hati tersebut menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang dapat diketahui melalui palpasi.
Nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat dan baru saja terjadi sehingga mengakibatkan tegangan pada jaringan fibrosa hati. Pada perjalanan penyakit yang lebih lanjut ukuran hati akan berkurang setelah jaringan parut menyebabkan pengerutan jaringan hati. Apabila dapat di palpasi, permukaan hati dapat teraba benjol-benjol (noduler).
Manifestasi lanjut sebagian disebabkan oleh kegagalan fungsi hati yang kronis dan sebagian lagi oleh obstruksi sirkulasi portal. Semua darah dari organ digestifus praktis akan berkumpul dalam vena portal dan dibawa ke hati. Karena hati yang sirosis tidak memungkinkan perlintasan darah yang bebas, maka aliran darah tersebut akan kembali ke dalam limpa dan traktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa organ-organ ini menjadi tempat kongesti pasti yang kronis ; dengan kata lain, kedua organ tersebut akan dipenuhi oleh darah dan dengan demikian tidak dapat bekerja dengan baik.
Pasien dengan keadaan ini cenderung menderita dyspepsia kronis atau diare. Berat badan pasien secara berangsur-angsur mengalami penurunan. Cairan yang kaya protein dan menumpuk di rongga peritoneal dan menyebabkan asites.

D.     TANDA DAN GEJALA
1.      Fase preikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan oleh infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas cape, suhu badan meningkat sekitar 39⁰c berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
2.      Fase ikterik
Urine berwarna seperti teh, pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradicardi. Ikterus pada kulit dan sclera yang terus meningkat pada minggu pertama kemudian menetap dan baru berkurang setalah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pada seluruh badan, rasa lesu dan lekas cape dirasakan selama 1-2 minggu.
3.      Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di uluhati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urin tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun masih lemas dan lekas cape.

E.      PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak di buang dari tubuh oleh respons system imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya sebagian besar klien yang mengalami hepatitis menjadi sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena infasi virus akan meningkatkan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu perasaan yang tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di uluhati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah bilirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intra hepatic, maka terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan didalam hal konjugasi. Akibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatic, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek) maupun bilirubin yang mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan ekskresi bilirubin.
            Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat diekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urin dan kemih berwarna gelap.
Penigkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

F.       PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Laboratorium
a.      Pemeriksaan pigmen
-          Urobilirubin direk
-          Bilirubin serum total
-          Bilirubin urine
-          Urobilinogen urine
-          Urobilinogen faeces
b.      Pemeriksaan protein
-          Protein total serum
-          Albumin serum
-          Globulin serum
-          hbsAG
c.       waktu protombin
-          respon waktu protombin terhadap vitamin K
d.      pemeriksaan serum transferase dan transaminase
-          AST dan SGOT
-          ALT dan SGPT
-          LDH
-          Ammonia serum
2.      Radiologi
-          Foto rontgen abdomen
-          Kolestogram dan kalangiogram
-          Arteriografi pembuluh darah seliaka
3.      Pemeriksaan tambahan
-          Laparoskopi
-          Biopsi hati

G.     KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi ammonia serta metaboloik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatic.
Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis.




















ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN KASUS HEPATITIS B
DI RS SELEBESOLU KOTA SORONG

Tanggal masuk            : 02-04-11                   
                                                                                    Tanggal pengkajian    : 04-04-11
                                                                                    No register                  : 041015
                                                                                    Dx Keperawatan         :Hepatitis B





1.Pengumpulan Data
A .BIODATA
1.      Identitas klien
Nama             :           Ny.C
Umur               :           35 tahun
Alamat                        :           Jl. Basuki Rahmat
Agama             :           Kristen Protestan
Pendidikan      :           SMA
Pekerjaan        :           -
2.      Identitas penanggung jawab
a.      Identitas penanggung jawab atas diri klien :
-Nama                                     : Tn.A
-Umur                                      : 40 tahun
-Pekerjaan                               : Swasta
-Alamat                                   : Jln. Basuki rahmat
-Hubungan dengan klien         : Suami klien
b.   Identitas penanggung jawab atas biaya administrasi
semua biaya atas administrasi klien selama di Rs ditanggung oleh JAMKESMAS (jaminan kesehatan masyarakat).

 B.DATA BIOLOGIS/ FISOLOGIS
1.Riwayat kesehatan sekarang
Ø  Keluhan Utama                       :           Klien mengeluh nyeri perut kanan bagian atas, urine berwarna merah kehitaman (warna teh)
Ø  Sifat keluhan                           :           Hilang timbul
Ø  Lokasi keluhan                        :           parut kanan atas
Ø  Keluhan yang menyertai         :           mual dan muntah, cepat lelah.

2.Riwayat kesehatan masa lalu
Ø  Riwayat yang pernah  diderita     :           Klien pernah sakit malaria, influenza dan batuk
Ø  Riwayat pernah opname              :           klien pernah diopname dengan penyakit malaria
Ø  Riwayat  trauma                           :           klien tidak ada riwayat trauma
Ø  Riwayat operasi                            :           klien belum pernah dioperasi
Ø  Riwayat  transfusi darah               :           belum pernah
Ø  Riwayat Alergi                              :           Tidak ada

Riwayat keluarga
Ø  Riwayat penyakit  Menular    :           Tidak ada
Ø  Riwayat  penyakit keturunan :           Hipertensi

C. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
1.Nutrisi
a.      Kebutuhan  nutrisi sebelum sakit
Ø  Pola makan                       :           Pola makan klien teratur
Ø  Frekuensi                           :           3 kali sehari
Ø  Nafsu makan                     :           Baik
Ø  Konsumsi sumber makanan
¨      Karbohidrat                 :           Nasi
¨      Protein                                    :           Ikan, telur, tempe
¨      Sayuran                       :           Kangkung, sawi

Ø  Makanan yang disenangi :           Bakso  dan makanan yang pedas
Ø  Makanan yang tidak disenangi:  Sayur pari
Ø  Makanan  pantangan        :           Tidak ada

b.      Kebutuhan nutrisi setelah sakit
Ø  Pola makan                       :           Teratur
Ø  Frekuensi                           :           3 kali sehari, hanya ¼ porsi yang dihabiskan
Ø  Nafsu makan                     :           Klien tidak ada nafsu makan
Ø  Konsumsi makanan  perhari        
·         Karbohidrat                 :           Bubur
·         Protein                        :           Ikan, Telur
·         Sayuran                       :           Bayam, Kol
Ø  Makanan pantangan         :           Makanan yang pedas

c.       Kebutuhan minum sebelum sakit
Ø  Jumlah /frekuensi             :           7-8 gelas sehari
Ø  Jenis minuman                  :           Air putih, the

d.      Kebutuhan minum setelah sakit
Ø  Jumlah/frekuensi              :           3 gelas perhari
Ø  Jenis minuman                  :           Air putih

1.      ELIMINASI
a.      Defikasi sebelum sakit
§  Frekuensi                           :           2-3 perhari
§  Konsistensi                        :           Lembek berbentuk                 
§  Warna                               :           Kuning kecoklatan
§  Keluhan                             :           Tidak ada

b.      Defikasi sesudah sakit
§  Frekuensi                           :           1 kali perhari 
§  Konsistensi                        :           Cair
§  Warna                               :           Coklat kehitaman
§  Keluhan                             :           Tidak  ada
c.       Miksi sebelum sakit
§  Frekuensi                           :           4-5 kali perhari
§  Warna                               :           Kuning muda
§  Bau                                    :           Khas amoniak
§  Kelancaran                        :           Lancar
§  Keluhan                             :           Tidak ada

d.      Miksi setelah sakit
§  Frekuensi                          :           2 kali sehari   
§  Warna                              :           Merah kehitaman (warna teh)
§  keluhan                             :           Tidak ada

DATA PSIKOLOGI

1.      klien mengeatakan kurang memahami tentang penyakitnya
2.      klien berharap agar cepat sembuh
3.      klien menggatakan cemas tentang penyakitnya
4.      klien Nampak gelisah
5.      klien bertanya-tanya tentang penyakitnya



PEMERIKSAAN –PEMERIKSAAN   
A.      TANDA-TANDA VITAL
1.      TD/tekanan darah        :           110/70 mmhg
2.      Nadi/pols                      :           84 kali/menit
3.      Pernapasan                  :           34 kali/menit
4.      Suhu                              :           39⁰c

B.      PEMERIKSAAN FISIK
1)      KULIT DAN SUHU
v  Inspeksi
§  Perubahan warna kulit :           Ikterus atau kekuningan
§  Keadaan kulit               :           Kering
§  Kelainan kulit               :           warna kulit berubah kuning
§  Kelainan kuku               :           Kuning
v Palpasi
§  Suhu kulit                      :           Teraba hangat
§  Turgor kulit                  :           sedang
§  Status sensorik             :           bereaksi saat dicubit

2)      Pemeriksaan kepala dan rambut
v  Inspeksi
§  Bentuk kepala                :           Bulat
§  Pergerakan kepala         :           Normal dapat digerakan kesegala arah
§  Keadaan kepala             :           Normal
§  Ekspresi wajah               :           Wajah klien Nampak meringis

v  Palpasi
§  Masa tumor                   :           Tidak adanya masa tumor
§  Nyeri tekan                    :           Tidak adanya nyeri tekan

3)      Mata
v  Inspeksi
§  Struktur luar mata                     :           Simetris kiri & kanan
§  Sklera                                         :           Nampak kuning
§  konjungtiva                                :           Nampak kuning
§  bentuk bola mata                       :           Bulat
§  pergerakan bola mata               :           Normal dapat digerakan kesegala arah

v  palpasi
§  nyeri tekan                                 :           Tidak adanya nyeri tekan

4) Hidung
v Inspeksi
§  Struktur luar                               :           simetris, tidak ada kelainan
§  Polip                                           :           tidak Nampak adanya polip
§  Pengeluaran secret                    :           tidak Nampak adanya pengeluaran sekret

v Palpasi
§ Nyeri tekan                                :          tidak adanya nyeri tekan
§  Tes penciuman                          :           dapat membedakan bau dengan baik
     
v Cuping hidung                             :           tidak nampak adanya cuping hidung

 5) Telinga
v Inspeksi
§ Struktur luar                               :           simetris kiri & kanan
§ Fungsi pendengaran                  :           dapat mendengarkan dengan jelas
§ Pengeluaran                               :           tidak nampak pengeluaran sekret dr

v Palpasi
§ Nyeri tekan                                :           tidak adanya nyeri tekan
§ OMA, OPA                                  :           tidak ada

6). Pemerikasaan Mulut dan Pharinx
§ Keadaan bibir                             :           Kering
§ Warna bibir                                :           Nampak pucat
§ Keadaan gusi                              :           baik, tidak ada kelainan
§ Keadaan mukosa mulut             :           tampak lembab
§ Keadaan lidah                            :            tidak ada kelainan
§ Keadaan tonsil                           :           normal, tidak ada kelainan
§ Keadaan posisi ovula                 :           bebas bergerak & berada ditengah

7). Pemerikasaan Leher
v  Inspeksi
§ Pergerakan leher                       :           normal, dapat digerakan kesegala arah
§ Pembesaran kelenjar                 :           tidak nampak adanya pembesaran kelenjar
§ Perubahan warna kulit              :           nampak adanya ikterus/kekuning-kuningan

v  Palpasi
§ Kelenjar gondok                         :           tidak teraba
§ Kelenjar vena yugularis             :           tidak teraba
§ Pembesaran arteri karotis         :           tidak adanya pembesaran
§ Masa tumor                               :           tidak teraba adanya masa tumor
§ Nyeri tekan                                :           tidak adanya nyeri tekan

 8). Pemerikasaan Torax
v  Inspeksi
§  Bentuk dada                            :           simetris kiri & kanan
§  Pembesaran dada                   :           tidak ada pembesaran dada
§  Tipe pernapasan                     :           pernapasan dada
§  Nyeri                                       :           tidak ada
§  Keluhan lain                            :           tidak ada

v  Palpasi
§  Nyeri tekan                             :           tidak adanya nyeri tekan


9).Pemeriksaan abdomen
v  Inspeksi
§  Bentuk perut                       :           simetris kiri & kanan
§  Pelebaran pembuluh darah :         tidak nampak adanya pelebaran
§  Hernia umbilikalis              :           tidak nampak

v  Palpasi
§  Nyeri tekan                                 :       adanya nyeri tekan pada daerah epigastrium
§  Perut bagian kanan atas (hepar):       Ada nyeri tekan
§  Perut bagian kiri atas ((limpa)                :      Tidak ada nyeri tekan
§  Perut bagian kanan bawah(appendiks)          :           Tidak ada nyeri tekan
§  Perut bagian kiri bawah(sigmoid)                  :           Tidak ada nyeri tekan

v  Auskultasi
§  Bising usus                                                      :           ada ( 12kali / menit )


10). Pemerikasaan Ekstremitas                     
v  Ekstremitas atas                    
§  kesimetrisan                                                   :           simetris ( kanan dan kiri )
§  Gerakan aktif                                                  :           Tangan kanan dapat bergerak bebas, sedangkan pada tangan kiri kurang karena terpasang infus.

v  Ekstrimitas bawah
§ kesimetrisan                                                      :           simetris kiri & kanan
§ gerakan aktif                                                      :           dapat digerakan dengan baik









KLASIFIKASI DATA
v  Data Subjektif :

1.      Klien mengeluh nyeri diperut kanan atas
2.      Klien mengeluh nyeri epigastrium
3.      Klien mengeluh tidak ada nafsu makan
4.      Klien mengeluh lemas
5.      Klien mengeluh pusing
6.      Klien mengeluh cepat lelah
7.      Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
8.      Klien mengeluh mual
9.      Klien mengeluh urin berwarna merah tua ( warna the )
10.   Klien mengatakan fesesnya berwarna coklat kehitaman
11.  Klien mengeluh panas
12.  Klien tidak mengerti tentang penyakitnya
13.  Klien mengatakan merasa takut dan cemas dengan kondisi penyakitanya.

v  Data Objektif :

1.      Wajah klien Nampak meringis
2.      Klien Nampak lemah
3.      Porsi makanan yang disediakan hanya dihabiskan ¼ porsi
4.      Demam
5.      SB : 39⁰c
6.      Klien Nampak cemas
7.       Klien Nampak mual dan Muntah
8.      Ikterus pada kulit dan mata
9.      Warna Urine merah tua (warna teh)
10.  Warna faeces cokelat pucat
11.  Nyeri tekan pada perut kanan atas
12.  Nyeri tekan pada epigastrium
13.  Klien napak gelisah
14.  Klien sering berhubungan atau kontak lngsung dengan keluarga/orng lain







ANALISA DATA
NO
DATA
PENYEBAB
MASALAH
1.







2.







3.







4.







5.









6.
DS :
-Klien mengeluh nyeri perut kanan atas
-Klien mengeluh cepat lelah
DO :
-wajah klien Nampak meringis

DS:
-klien mengeluh panas
DO:
-SB klien 39
-demam



DS:
-klien mengeluh tidak ada nafsu
 makan
-klien mengeluh mual
DO :
-Muntah

DS :
-klien mengeluh warna urine berubah
DO :
-Warna urine merah tua
-Warna faeces coklat kehitaman

DS :
-klien bertanya-tanya
Tentang penyakitnya
-                Klien mengatakan takut dan cemas dengan penyakitnya
DO:
-klien Nampak cemas
-klien tampak gelisah

DS :
-Klien tidak mengetahui tentang
 penyakitnya 
-klien mengatakan tidak mengrti tentang penyakitnya

Do:
-klien nampak cemas
pembengkakan hepar







 inflamasi hepar







Intake yang tidak adekuat







Peningkatan Bilirubin karena kerusakan hepar






Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya




Penyebaran virus
Gangguan rasa nyaman nyeri






Hypertermi







Gangguan pemenuhan
 kebutuhan nutrisi






Gangguan Eliminasi







Kecemasan





Resiko penularan






DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman nyeri s/d pembengkakan hepar d/d :
DS :
-          Klien mengeluh nyeri perut kanan atas
-          Klien mengeluh cepat lelah
DO :
-          Wajah klien Nampak meringis

2.      Hipertermi s/d Inflamasi hepar d/d :
DS :      
-          Klien mengeluh panas
DO :
-          Suhu badan klien 39⁰c
-          Demam


3.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi s/d intake yang tidak adekuat d/d :
DS :
-          Klien mengeluh tidak adanya nafsu makan
-          Klien mengeluh mual dan muntah
DO :
-          Porsi makanan yang disediakan hanya dihabiskan ¼ porsi
-          Klien Nampak mual dan muntah
-          Klien Nampak lemah

4.      Gangguan eliminasi s/d kerusakan hepar d/d :
DS :
-          Klien mengeluh urine berwarna merah tua (warna the )
-          Klien mengatakan feses berwarna coklat kehitaman
DO :
-          Warna urine merah tua
-          Warna faeces coklat kehitaman

5.      Kecemasan s/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya d/d :
DS :
-          Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
DO :
-          Klien Nampak cemas

6.      Resiko penularan s/d penyebaran virus d/d :
DS :
-          klien bertanya-tanya tentang penyakitnya.

 NCP 
NO
HARI/TGL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
1
05-04-11
1.Gangguan rasa nyaman nyeri s/d pembengkakan hepar d/d :
DS :
-Klien mengeluh nyeri perut kanan atas
-Klien mengeluh cepat lelah

DO :
-Wajah klien Nampak meringis













Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi d/k :
-nyeri dapat berkurang /hilang
-klien tidak lelah
-wajah klien kembali tenang


1.Kaji tingkat nyeri yang di rasakan klien (nyeri ringan, nyeri sedang, atau nyeri berat).








2.Beri masase ringan di daerah nyeri








3.Lakukan kompres hangat di daerah nyeri




4.Mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan klien

5.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai dengan kebutuhan klien
1.Dengan mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien maka perawat dapat mengetahui tingkat nyeri klien (nyeri ringan, nyeri sedang, atau nyeri barat. Sehingga dapat digunakan untuk intervensi selanjutnya.

2.Dengan melakukan masase ringan di daerah nyeri maka dapat merangsang pembuluh darah sehingga dapat menghambat nyeri untuk semakin menyebar.

3.Pemberian kompres hangat dapat terjadi faso dilatasi sehingga dapat mengurangi nyeri yang dirasakan klien.

4.Dengan mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan klien maka dapat mengurangi tekanan pada daerah  nyeri dan juga dapat memberikan rasa nyaman pada klien.

5.Pemberian obat yang sesuai dengan indikasi maka diharapkan dapat mengurangi atau menghlangkan nyeri klien.


1Jam 09.00
Mengkaji tingkat nyeri  yang dirasakan klien. Hasilnya: klien nyeri sedang






2.Jam 10.00
Memberikan masase ringan didaerah yang dirasa nyeri.





3.Jam 11.00, memberikan kompres hangat pada klien di daerah nyeri.

4.Jam 12.00, mengatur posisi klien sesuai kebutuhan klien.

5.Jam 13.00, penatalaksanaan dalam pemberian obat.
05-04-11
S:
-Klien mengeluh nyeri perut kanan atas

-Klien mengeluh cepat lelah

O:
-Wajah kien nampak meringis

A:
Gangguan rasa nyaman nyeri belum teratasi
P:
-Lanjutkan intervensi 3,4,5

2





































3.
































































4









































5.


































































6.










Hipertermi s/d Inflamasi hepar d/d :
DS :                         
-Klien mengeluh panas

DO :
-Suhu badan klien 39c
-Demam





























Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi s/d intake yang tidak adekuat d/d :
DS :
-Klien mengeluh tidak nafsu makan
-Klien mengeluh mual dan muntah

DO :
-Porsi makanan yang disediakan hanya dihabiskan ¼ porsi
- Klien mampak  mual dan muntah
-Klien nampak lemah











































Gangguan eliminasi s/d kerusakan hepar d/d :

DS :
-Klien mengeluh urin berwarna merah tua (warna teh)

-Klien mengatakan fesesnya berwarna coklat kehitaman



DO :
-Warna urine merah tua
-Warna faeces coklat kehitaman


























Gangguan Kecemasan s/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya d/d :
DS :
-Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
-klien mengatakan merasa takut dan cemas dengan kondisi penyakitnya


DO :
-Klien Nampak cemas
-klien nampak gelisah

























































Resiko penularan s/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya d/d :
DS :
-klien bertanya-tanya tentang penyakitnya.
-klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya

Do:
- Klien Nampak cemas
Klien sering berhubungan / kontak langsung dengan orang lain.







Hipertermi s/d inflamansi teratasi d/k:
-Klien tidak panas
-Suhu badan kien kembali normal 36C.


















Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi d/k :
-nafsu makan klien ada
-klien tidak mual lagi
-porsi makan yang disediakan dapat dihabiskan
-klien tidak muntah
-KU membaik




























Gangguan eliminasi dapat teratasi d/k :
-warna urin kembali normal
-warna feses kembali normal





















Kecemasan dapat teratasi d/k:
-Klien dapat mengerti tentang penyakitnya
-Klien tidak cemas lagi




































Resiko penularan dapat teratasi d/k:
-klien dapat  mengerti tentang penyakitnya
- klien Nampak tenang





1.Ukur suhu tubuh klien dengan menggunakan termometer





2.Berikan kompres hangat







3.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat dieuretik




1.Kaji kebutuhan nutrisi klien sebelum dan sesudah sakit









2.Anjurkan klien untuk minum antasida syrup 15 menit sebelum makan





3.Anjurkan klien untuk makan makanan lunak




4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering



5.Anjurkan klien untuk tidak makan makanan pedas






1.Kaji perubahan warna urine dan faeces klien




2.Anjurkan klien untuk minum air putih yang banyak







3. Anjurkan klien untuk sering mobilisasi ringan walau hanya di tempat tidur






1.Kaji tingkat kecemasan yang dirasakan klien (kecemasan ringan, sedang atau berat)







2.Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya








3.Selalu mendengarkan keluhan-keluhan klien








4.Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien







1.jelaskan pada klien tentang penyakit yang di deritanya

2.berikan HE pada klien tentang resiko penularan


1.Dengan mengukur suhu tubuh klien maka dapat mengetahui suhu tubuh klien sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya

2.Pemberian kompres hangat dapat membuat pori-pori kulit menjadi terbuka sehingga ada rangsangan ke hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh klien.
3.Dengan pemberian obat dieuretik sesuai dengan indikasi maka dapat menurunkan suhu tubuh klien.



1.Dengan mengkaji kebutuhan nutrisi klien sebelum dan sesudah sakit maka perawat akan mengetahui perubahan kebutuhan nutrisi klien sehingga dapat di lakukan intervensi selanjutnya.

2.Dengan minum antasida syrup sebelum makan maka dapat menetralisir asam lambung yang berlebihan sehingga dapat mengurangi rasa mual dan muntah.

3.Dengan pemberian makanan lunak maka diharapkan tidak memberatkan kerja lambung.


4.Dengan makan sedikit tapi sering maka dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

5.karena makanan pedas dapat merangsang asam lambung sehingga asam lambung dapat meningkat dan dapat memicu rasa mual dan muntah.

1.Dengan  mengkaji dapat mengetahui perubahan warna urine dan faeces klien maka dapat dilakukan intervensi selanjutnya

2. Untuk mengurangi kepekatan sehingga mengurangi warna cokelat pada urine atau feces



3.Mobilisasi dapat mempertahankan otot-otot pencernaan agar tetap berfungsi dengan baik sehingga proses eliminasi tidak terganggu

1.Dengan mengkaji tingkat kecemasan klien maka dapat mengetahui tingkat kecemasan yang dirasakan klien (kecemasan ringan, sedang atau berat), sehingga dapat dilakukan intervensi selanjutnya.

2.Dengan memberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya maka klien dapat mengerti dan memahami tentang penyakitnya sehingga dapat mengurangi kecemasan klien.

3.Dengan mendengarkan keluhan-keluhan klien maka perawat dengan tidak langsung dapat mengetahui tingkat kecemasan klien, selain itu klien juga merasa di perhatikan dan dipedulikan oleh perawat.

4.Agar klien merasa diperhatikan oleh keluarganya dan selain itu klien juga merasa nyaman karena keluarganya selalu mendampingi klien.


1.agar klien dapat mengerti tentang penyakitnya

2.dapat mencegah terjadinya penularan
1.Jam 09.00
Mengukur suhu tubuh klien dengan menggunakan termometer. Hasilnya: 39C


2.Jam 10.00
Memberikan kompres hangat pada klien.




3.Jam 11.00
Penatalaksanaan dalam pemberian obat  paracetamol


1.Jam 09.00
Mengkaji kebutuhan nutrisi klien sebelum dan sesudah sakit






2.Jam 10.00
Mengajurkan klien untuk minum antasida syrup 15menit sebelum makan


3.Jam 11.00
Menganjurkan klien untuk makan makanan yang lunak

4.Jam 12.00
Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering

5.Jam 12.30
Menganjurkan kien untuk tidak makan makanan yang pedas



1.jam 09.00
Mengkaji perubahan warna urin dan feses klien



2.jam 10.00
Menganjurkan klien untuk minum air putih yang banyak




3.jam 11.00
Menganjurkan klien untuk melakukan mobilisasi ringan ditempat tidur.




1.Jam 09.00
Mengkaji tingkat kecemasan kien. Hasilnya: kecemasan klien sedang





2.jam 10.00
Memberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya





3.jam 11.00
Mendengarkan keluhan klien









4.jam 12.00
Menganjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien




1.jam 09.00
Menjelaskan kepada klien tentang penyakitnya

2.jam10.00
Memberikan HE padaklien tentang resiko penularan
05-04-11
S:
-Klien tidak mengeluh panas lagi

O:
-Suhu badan klien kembal normal 36C
-Klien tidak demam lagi

A:
Hipertermi dapat teratasi

P: -









05-04-11
S:
-Klien mengeluh tidak ada nafsu makan

-klien mengeluh mual

O:
-Porsi makan yang disediakan hanya dihabiskan hanya ¼ porsi

-klien Nampak muntah

-klien nampak lemah

A:
Gangguan pemenuhan nutrisi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi 3,4,5










































05-04-11
S:
-Klien mengatakan urin berwarna merah tua (warna teh )

-klien mengatakan fesesnya berwarna coklat kehitaman


O:
-warna urin merah tua

-warnafeses coklat kehitaman


A:
Gangguan eliminasi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3








05-04-11
S:
- klien dapat  mengerti tentang penyakitnya

O:
-Klien Nampak tenang

A:
Gangguan Kecemasan teratasi

P: -

















































05-04-11
S:
-klien  dapat mengerti tentang penyakitnya

O:
-Klien Nampak tenang

A:
Resiko penularan dapat teratasi



                        

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE II

NO
HARI/TGL
KODE DX KEPERAWATAN
SOAPIER
1
06-04-11
1
S:
-Klien mengeluh nyeri perut kanan atas
-Klien mengeluh cepat lelah
O :
-Wajah klien Nampak meringis

A:
-Gangguan rasa nyaman nyeri belum teratasi

P:
-Lanjutkan intervensi 3,4,5
3.Lakukan kompres hangat di daerah nyeri
4.Mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan klien
5.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai dengan kebutuhan klien

I:
-Jam 11.00, memberikan kompres hangat pada klien di daerah nyeri.
-Jam 12.00, mengatur posisi klien sesuai kebutuhan klien.
-Jam 13.00, penatalaksanaan dalam pemberian obat

E:
-Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi sebagian d/d :
Ds:
-klien mengatakan nyeri perut kanan atas berkurang sedikit.
-klien mengeluh cepat lelah
Do:
-wajah klien Nampak meringis

R: -


2

3
S:
-Klien mengeluh tidak nafsu makan
-Klien mengeluh mual dan muntah

O :
-Porsi makanan yang disediakan hanya dihabiskan ¼ porsi
- Klien mampak  mual dan muntah

A:
- Gangguan pemenuhan nutrisi belum teratasi

P:
-lanjutkan intervensi  3,4,5

3.Anjurkan klien untuk makan makanan lunak
4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
5.Anjurkan klien untuk tidak makan makanan pedas
I:
-Jam 11.00
Menganjurkan klien untuk makan makanan yang lunak
-Jam 12.00
Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
-Jam 12.30
Menganjurkan kien untuk tidak makan makanan yang pedas

E:
Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi sebagian d/d:
Ds:
-klien mengatakan sudah mulai ada nafsu makan sedikit
-klien mengeluh mual dan muntah

Do:
-porsi makan yang disediakan hanya dihabiskan ½ porsi
-klien Nampak mual dan muntah

R: -

3

4
S :
-Klien mengeluh urin berwarna merah tua (warna teh)
-Klien mengatakan fesesnya berwarna coklat kehitaman

O :
-Warna urine merah tua
-Warna faeces coklat kehitaman

A:
-Gangguan eliminasi belum teratasi

P:
-lanjutkan intervensi 1,2,3

1.Kaji perubahan warna urine dan faeces klien
2.Anjurkan klien untuk minum air putih yang banyak
3. Anjurkan klien untuk sering mobilisasi ringan walau hanya di tempat tidur

I:
-jam 09.00
Mengkaji perubahan warna urin dan  feses klien
-jam 10.00
Menganjurkan klien untuk minum air putih yang banyak
-jam 11.00
Menganjurkan klien untuk melakukan mobilisasi ringan ditempat tidur

E:
Gangguan  eliminasi  belum teratasi d/d :
Ds:
-Klien mengatakan warna urin masih merah tua ( warna teh)
-klien mengatakan warna feses  masig berwarna coklat kehitaman.
Do:
-warana urin merah tua ( warna teh )
-warna feses coklat kehitaman

R:






CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE III

NO
HARI/TGL
KODE DX KEPERAWATAN
SOAPIER
1
07-04-11
1
S:
-klien mengatakan nyeri perut kanan atas berkurang sedikit.
-klien mengeluh cepat lelah

O:
-wajah klien Nampak meringis

A:
-Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi sebagian

P:
-lanjutkan intervensi 3,4,5
3.Lakukan kompres hangat di daerah nyeri
4.Mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan klien
5.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai dengan kebutuhan klien

I:
-Jam 11.00, memberikan kompres hangat pada klien di daerah nyeri.
-Jam 12.00, mengatur posisi klien sesuai kebutuhan klien.
-Jam 13.00, penatalaksanaan dalam pemberian obat

E:
Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi d/d :
Ds:
-Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri pada daerah perut kanan atas
-Klien mengatakan tidak cepat lelah lagi

O:
-wajah klien kembali tenang

R:-

2

3
S:
- klien mengatakan sudah mulai ada nafsu makan sedikit
-klien mengeluh mual dan muntah
O:
-porsi makan yang disediakan hanya dihabiskan ½ porsi
-klien Nampak mual dan muntah

A:
-Gangguan pemenuhan nutrisi sebagian teratasi

P:
-lanjutkan intervensi 3,4,5
3.Anjurkan  klien untuk makan makanan lunak
4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
5.Anjurkan klien untuk tidak makan makanan pedas

I:
Jam 11.00
Menganjurkan klien untuk makan makanan yang lunak
-Jam 12.00
Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
-Jam 12.30
Menganjurkan kien untuk tidak makan makanan yang pedas

E:
-Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi d/d:
Ds:
-Kien mengatakan nafsu makan kembali normal
-Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi
Do:
-Porsi makan yang disediakan dapat dihabiskan

R:-

3


S:
-Klien mengatakan warna urin masih merah tua ( warna teh)
-klien mengatakan warna feses  masig berwarna coklat kehitaman.
O:
-waran urin merah tua ( warna teh )
-warna feses coklat kehitaman

A:
-Gangguan eliminasi belum teratasi d/d:


P:
-lanjutkan intervensi 1,2,3
1.Kaji perubahan warna urine dan faeces klien
2.Anjurkan klien untuk minum air putih yang banyak
3. Anjurkan klien untuk sering mobilisasi ringan walau hanya di tempat tidur


I:
--jam 09.00
Mengkaji perubahan warna urin dan  feses klien
-jam 10.00
Menganjurkan klien untuk minum air putih yang banyak
-jam 11.00
Menganjurkan klien untuk melakukan mobilisasi ringan ditempat tidur

E:
Gangguan eliminasi belum teratasi d/d :
Ds:
-Klien mengatakan warna urin masih merah tua ( warna teh)
-klien mengatakan warna feses  masig berwarna coklat kehitaman.
Do:
-waran urin merah tua ( warna teh )
-warna feses coklat kehitaman










PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar